Menu

Friday, March 11, 2011

My Sacrifice

dan aku pun pernah berkorban untuknya,,,diya yang pernah menyayangiku,,

mungkin menurut beberapa orang tak seberapa tapi itulah salah satu pengorbanan besar yang pernah kulakukan,,

hari itu hari Jumat,,hari dimana aku ada ujian final les bahassa inggris di LIA Tendean,,

diya sakit,,panas tinggi,,dan diya berada di tempat wanita yang pernah bersamanya selama sekian tahun,,

hatiku kacau enggak karuan,,ada ujian,,diya sakit,,dan enggak tahu gimana keadaannya,,udah minum obat ato belum,,udah makan ato belum,,
dan aku memutuskan untuk meninggalkan ujianku untuknya,,karena saat itu aku berpikir, ujian bisa diulang,,tapi diya sakit dan diya harus segera sehat demi kegiatan yang sedang menantinya,,

dan akhirnya aku meneleponnya berkali2 dan mengirim sms,,tapi nihil,,diya tak menjawab dan membalas smsku,,hingga untuk kesekian kalinya diya menerima teleponku dan diya bilang sedang istirahat,,dan aku meminta maaf,,

segera aku pergi ke indomart untuk beli buah dan susu kotak untuknya,,

kemudian kulaju motorku secepat yang kubisa,,dan ketika aku tiba dikosnya,,terkunci,,tak ada orang,,dan aku meneleponnya,,untuk mengatakan aku didepan kos,,

dan ternyata diya enggak dikos yang aku tuju,,tapi dikos orang yang sudah lebih dulu ia sayang,,hempf,,jantungku langsung lemas,,kakiku seperti tak bertulang,,aku terduduk di kursi depan,,dan berkata,,oum,,disana toh,,dan wanita itu bilang bahwa aku disuruh kesana,,ke kos wanita yang baik itu,,

sejenak aku berpikir,,haruskah aku kesana? bertemu mereka? atau kutinggalkan saja yang aku beli di pintu,,atau kubuang ketempat sampah?,,,Ya Allah,,hamba dalam situasi yang tidak menyenangkan,,

kuberanikan diri menyusuri jalanan yang terik dengan motorku,,dan menunggu wanitanya didepan gang,,dan diya pun mengantarku,,
sampai didepan kamar wanitanya,,aku meihat orang yang kusayang terkapar tak berdaya diatas tempat tidur,,dengan handuk di atas jidatnya,,

Ya Allah,,kenapa sampai seperti ini,,sebegitukah parahnya,,
hanya sedikit percakapan yang kami udapkan,,aku biarkan diya tertidur karena diya emang buth itu,,
aku duduk dibawah,,dan mengkompresnya,,

Masya Allah,,apa yang aku lakukan,,aku berada diantara mereka,,aku bingung apa yang harus aku lakukan,,

dan temanku menyuruhku untuk pulang,,enggak perlu,,hatiku akan sakit,,begitu yang diya bilang,,

aku pamitan dengan diya dan wanitanya,,

dalam perjalanan pulang aku menangis,,tak kuasa ku menahan tangis yang sudah berada dipelupuk mata,,

aku menangis sejadi2nya di kos ani,,ani pun memarahiku,,bahwa sudah cukup luka yang ia torehkan padaku,,

orang memang benar,,cinta itu buta,,sejahat2nya(dimata lainnya) orang yang ku sayang,ku tetap bisa menerimanya,,

aku memang bodoh,,
bodoh dalam urusan ini,,
urusan percintaan dan menjalin relasi,,
tak akan ada cara instan untuk membuatnya bahagia,,

dan sudah hampir delapan bulan,,
harusnya aku menghilang dihadapannya,,
menghilang hingga ia tak perlu lagi mencariku,,
mencari keberadaanku,,

aku bukan merpati yang bisa terbang bebas kemanapun yang aku mau,,
aku hanyalah seorang wanita biasa,,
yang akan menangis jika tersakiti,,
yang akan bahagia jika dihiibur,,
yang akan sakit jika ditinggalkan,,
yang akan senang jika diperhatikan,,

yang aku tahu,,dalam menjalin relasi tak bisa hanya dilakukan dari satu pihak,,
kedua pihak harus ikut bertanggung jawab,,

seperti yang ibuk bilang,,pilihlah lelaki yang sayang padamu,,
dengan seiring berjalannya waktu,,kau pun akan mencintainya,,

No comments:

Post a Comment

Thanks for your critics,,